Text Widget

Laporkan Penyalahgunaan

Blog Archive

Categories

Popular Posts

Pages

BTemplates.com

Blogroll

Blogger templates

Blogroll

Unordered List

LATEST POSTS

Langsung ke konten utama

Ribut lagi

Ribut, ribut, dan ribut. Ribut lagi ribut melulu.  Indonesia lagi gak aman, suasana lagi gak kondusif, di sosial media rame,  di twitter heboh, di semua platform kayak nya lagi anget-anget nya ngebahas omnibus law atau RUU Cipta Kerja.

Yang aku liat di sosial media, terus lanjut bacain thread di twitter heboh bukan kepalang, hiruk pikuk menyuarakan semua aspirasi rakyat kepada DPR yang TER-HOR-MAT.  Posisi nya disini aku sebagai rakyat, sebagai mantan MAHASISWA, dan sebagai buruh juga,  why i am called my self "buruh" ?  Let's read below! 

See! Dari sumber yang tertera diatas sudah dipastikan aku adalah seorang Buruh. Kenapa aku sebut diri aku Buruh ?  Aku kerja di pemerintahan, aku digaji masih dengan wewenang atasan, dan yang perlu digaris bawahi aku juga karyawan yang masih di beri upah. 

Sebagai mantan mahasiwa yang udah lulus 2 tahun yg lalu, aku ngeliat berita-berita kalau mahasiwa yang turun kejalan itu dianggap gak guna. Apanya yang gak guna ?  

::Halah,  gausah sok-sokan ikut demo kejalan segala, kita ini cuma rakyat biasa. Yang berkuasa masih tetap para yang elit-elit::  

Beberapa orang masih ada yang bilang seperti itu. 

Apakah aku juga ikutan demo ? 


Nggak. 

Mahasiswa yang turun kejalan itu berarti otak nya jalan, mereka menuntut keadilan di negeri nya sendiri.  Tapi apa ?  Balasan nya apa ?  Dulu sebelum pemilihan wakil rakyat sibuk meminta suara rakyat supaya dipilih, sibuk koar-koar dan kampanye segala, pas udah jadi anggota dewan pura-pura gak denger, pura-pura gak peduli dengan rakyat. Ingat, bapak atau ibu yang duduk di kursi Parlemen sekarang itu semua pure rakyat yang milih makanya kalian semua bisa duduk dikursi terhormat itu, lantas ketika rakyat membutuhkan suara mu, dia pun menghilang. Seperti avatar

Aku mendukung aliansi mahasiswa di seluruh Univ di Indonesia terkhusus di provinsi jambi,  terimakasih kawan-kawan seperjuangan yang udah turun kejalan secara langsung, dan menyampaikan apa yang tidak benar di negara kita, dari sini aku juga ngerasain apa yang kalian rasakan di jalan. Cuma yang aku kurang setuju, anak STM yang ikut-ikutan turun ke jalan, mereka belom paham betul apa yang mereka demoin, apa yang jadi aspirasi rakyat mereka belom tau bener, tapi di sosmed pak Ganjar Pranowo selaku bupati Jawa Tengah, waktu wawancara dengan anak STM 

Kamu kenapa ikut demo ? 

Kamu tau apa yang kamu demoin ? 

Ternyata 2 anak STM itu gak tau apa-apa bos. Mereka cuma ikut-ikutan ngeramein di jalan. Boleh demo, boleh menyuarakan pendapat secara baik dan benar, tapi tetap jangan anarkis, jangan memblokir jalan, jangan merusak fasilitas umum, atau bakar ban.  Tunjukkan kepada DPR yang terhormat kalau kita mahasiswa adalah masyarakat yang mengerti atas ketidakadilan yang dibuat oleh perwakilan rakyat.  

Kalian bilang kami mahasiswa, lebih baik belajar, jangan ikutan demo! 

Kalau negara ini menjunjung tinggi keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia sesuai sila ke 5 pancasila, kami sebagai mahasiswa gak akan turun ke jalan hanya untuk menghabiskan suara kami di depan gedung yang terhormat itu. Kami sebagai generasi yang terus berprogress, dan kami tidak statis, kami tau negara kami sedang dikuasai oleh orang-orang yang ingin perut nya kenyang sendiri. 

Katanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, nyatanya ?  Keadilan sosial bagi seluruh mereka yang berkuasa atas segalanya. Tuhan pun mereka gak takut, bayangkan waktu dilantik jadi anggota dewan, sumpah diatas Al-Qur'an. Dengan Tuhan mereka tidak takut.

Salam mahasiswa. 






Hello everyone, my name is Nisa, I am 23 years old, thank you for coming to my blog. This blog is about my thoughts about things that can be talked about here. so keep reading, thanks :)

Komentar