MANUSIA BODOH

***

Hi folks! how have u guys been doing? i am currently in laboratorium, seperti biasa dan setiap hari ngelab sampel tiap hari ada aja yang masuk, dan hari ini kenapa gue bisa nge-blog? yapp, hari ini gue gak lagi ngerjain sampel alias free jadilah sekarang gue nulis di laman blog ini. 

Anyways guys, gue pengen nulis tentang susuatu yang terjadi beberapa minggu bahkan beberapa bulan belakangan ini, intinya gue mau nuangin pikiran gue yang udah numpuk di otak gue. Sekarang ini umur gue udah mau memasuki 24 tahun, september nanti 24 tahun, usia yang produktif untuk naik kepelaminan alias menikah. Temen gue udah banyak naik kepelaminan, bahkan setelah lulus kuliah pun mereka udah ada yang naik pelaminan, dan gue? gue tetap dengan pendirian gue, gue gak mau balepan dengan orang-orang lain, apapun yang sedang gue jalanin saat ini gue gak pernah mau bersaing dengan orang. 

Apapun yang sedang gue hadapin didepan hidup gue, mau sedang sedih, susah, kecewa, ataupun senang, gue tetap gak akan terpengaruh dengan orang, mau orang lain ngatain gue atau ngomongin gue, i dont care about it. Gue punya cerita sedikit tentang hidup gue, gue pernah menceritakan mantan gue di blog ini, bagaimana gue bertemu dia sampai kita udahan. Kalau kalian udah baca dan udah tau secara langsung tentang bagaimana ceritanya, mungkin cuma temen-temen dekat gue yang gue ceritain kronologis nya, keluarga gue tau juga cerita nya giman-gimana. Dan setelah kejadian itu hidup gue berubah total. 

Berbulan-bulan gue merasaan kesedihan, patah hati, kecewa, kenapa orang ini bisa membius gue sampai gue gak ngenalin diri gue seperti apa, padahal gue yang punya diri tau seperti apa gue, tapi kenyataanya kenapa dampak patah hati ini bikin gue bego, tolol, gak bisa ngenalin diri gue siapa, i dont know, but something happened. 

Gue depresi, gue sering nangis, ngeliat film yang alur ceritanya udah bisa ketebak sama gue, gue nangis, gue fikir gue emang patah hati yang mendalam, gue kehilangan orang yang sering bersama gue, orang yang everyday chatingan sama gue, berbagi cerita sama gue terus tiba-tiba si orang ini gak lagi bersama gue, itu yang selalu gue ingat dan sering merembes nangis tiap malam. Dan sangking gue bodohnya, kenangan yang melekat di otak gue akan hal tentang dia, mau itu ketawanya, bercandanya, gimmik nya, gue keingat terus dan dengan bodohnya gue nangis, gue nangis didepan kaca sampai gue tunjuk-tunjuk diri gue dan ngomong sendiri "gila nis, lo dipatahin sama manusia yang begitu, inget nis didepan sana hidup lo masih panjang, gue yakin kalo nangisin orang yang seperti itu hidup lo bakal lebih merana lagi" STOP! gue langsung sadar da berhenti nangis. Disitu gue merasa hidup gue menjadi manusia yang bodoh. 

Kalau di rewind sedikit, kejadian itu masih ada trigger nya sampai sekarang. Tapi gue gak bisa hidup dengan kesedihan terus menerus, life must go on. 

Dan apa kabar gue yang sekarang? i'am very well right now! Gue gak sedih-sedih lagi, kalau gak karena patah hati ini gue gak akan bisa belajar tentang People come and go, kalau gue gak dkasih patah hati begini gue gak akan belajar bagaimana menjadi manusia yang ikhlas, ikhlas dalam bentuk apapun, ngeluh itu wajar, baper itu juga wajar, manusia itu kompleks gak satu dua hal yang mereka lakukan, ada banyak yang mereka lakukan, dan begitu juga gue. Kalau dibilang move on, ya gue udah move on, tapi kalau dibilang gue berhenti mikirin dia, oh tidak bisa, gue masih tetap mikirin dia, tapi yaudah gitu life must go on, selama otak gue masih berfungsi, dan gue masih hidup di dunia ini gue gak akan bisa berhenti mikirin dia. Mau gue udah punya suami nantinya, dan gue rasa kalian semua juga punya pemikiran yang related dengan gue.

Look at you, Nisa! Kamu tetap yang terbaik versi kamu. Dan kamu gak akan pernah bisa untuk menyenangkan semua orang, mau orang menyukai kamu, atau membenci kamu tanpa alasan, itu bukan urusan kamu. Dan yang pasti, tetap jadi orang yang baik, dan tetap jadi pribadi yang seperti sekarang, jangan beruah hanya karena seseoang tidak menyukai kamu sebagai nisa.